TNI Butuh Pesawat Tempur untuk Tegakkan Poros Maritim

TNI Butuh Pesawat Tempur untuk Tegakkan Poros Maritim April 27, 2016 at 06:47AM http://youtu.be/nX7M5rjxUeg TNI Butuh Pesawat Tempur untuk Tegakkan Poros Maritim. Jakarta – Mabes TNI AU mengakui belum optimal mengawasi perairan Indonesia yang sangat luas karena jumlah arsenalnya minim. Luas keseluruhan ruang udara nasional sekitar 5,5 juta kilometer persegi, baik luas daratan dan lautnya. “Pengawasan laut, jujur, belum optimal karena peralatan alutsista yang dimiliki tidak sebanding dengan luas wilayah yang diawasi,” ujar Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna, pada Seminar Nasional tentang Penguatan TNI AU dalam Mendukung Poros Maritim Dunia, di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 25/4/2016. Pada satu sisi, Indonesia membuka koridor pelayaran di laut kedaulatannya untuk kepentingan layar damai internasional, baik untuk kapal-kapal sipil ataupun militer negara lain yang telah mengantungi ijin dari Indonesia sebelumnya. Ini dinamakan alur laut kepulauan Indonesia. “Untuk mendukung poros maritim dunia dengan ALKI I, ALKI II, dan ALKI III, harus ada kekuatan udara yang bisa cepat hadir di mana saja,” ujar KSAU.. Marsekal Agus Supriatna memberi contoh, untuk menjaga perairan ALKI I yang melingkupi Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda, paling tidak dibutuhkan empat pesawat tempur dalam status siap tempur, untuk misi patroli udara dan pengawasan ruang udara. “Kalau kita berpikir ideal, kita bisa membayangkan berapa luas wilayah kita? ALKI I saja sudah luas,” ujarnya. Dengan tiga ALKI, paling tidak diperlukan 12 pesawat tempur dalam status siap tempur. Ini sama dengan kekuatan satu skadron pesawat tempur. Untuk membiayai operasionalisasi dan perawatan semua kekuatan udara secara baik dan benar sesuai prosedur, tentu diperlukan biaya jauh dari murah.
Anonymous
Anonymous

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment