Kiblat Persenjataan Indonesia Beralih ke Rusia, Mengapa? Tanya Presiden Jokowi!

Kiblat Persenjataan Indonesia Beralih ke Rusia, Mengapa? Tanya Presiden Jokowi! May 23, 2016 at 06:26PM http://youtu.be/EXwW8ZVX28c Kiblat Persenjataan Indonesia Beralih ke Rusia, Mengapa? Tanya Presiden Jokowi! upaya Indonesia untuk meningkatkan deteren militernya berada di jalur yang tepat, yang kemajuannya terlihat dalam pembicaraan untuk pembelian alutsista canggih Rusia dan produksi bersama amunisi dan senjata. Selama pertemuan antara Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Jokowi disajikan daftar belanja negara, yang mencakup kapal selam kelas Kilo dan jet tempur multi-peran Sukhoi Su-35. Indonesia juga memiliki rencana untuk pembangunan pusat perawatan untuk sistem persenjataan yang dibeli dan produksi bersama amunisi dan senjata lainnya di Indonesia. “Kami sedang dalam pembicaraan untuk pembelian kapal selam, tetapi, tentu saja, ada persyaratan yang perlu diatasi,” kata Duta Besar Indonesia untuk Rusia M. Wahid Supriyadi, menambahkan bahwa akan ada pembicaraan lanjutan antara pejabat Departemen Pertahanan Indonesia dan rekan-rekan mereka dari Rusia. Kilo class Diesel Electric adalah kapal selam serang, terutama dirancang untuk operasi anti-kapal dan anti-kapal selam di perairan yang relatif dangkal. Pertumbuhan ekonomi di Asia telah membuat keamanan laut menjadi masalah vital, dan kekuatan angkatan laut regional sedang dalam perlombaan untuk memperluas kemampuan rudal bawah laut mereka melalui pembelian kapal selam canggih. Meskipun Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia hanya memiliki dua kapal selam usang yang beroperasi. Untuk itu Indonesia diharapkan segera menerima tiga kapal selam dari Korea Selatan, tapi dengan teknologi rendah dibandingkan Kilo class. Sejak tahun 2007, Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan Rusia untuk membeli setidaknya dua kapal Kilo-class, namun kemajuan berjalan lambat sampai pertemuan terakhir antara Jokowi dan Putin di resor Laut Hitam, Sochi, Rusia, di KTT ASEAN Rusia Ketika yang berlangsung di Rusia. Kepala badan ekspor senjata Rusia, Alexander Fomin, mengatakan Rusia ingin memproduksi munisi militer di Indonesia, termasuk amunisi, Reuters melaporkan. Dia menambahkan bahwa Indonesia tertarik dengan kapal selam dan jet Rusia. “Namun, Rusia memiliki saingan, seperti Amerika Serikat dan China”. Rusia, eksportir senjata terbesar kedua setelah AS, berencana menjual senjata senilai US $ 14 miliar tahun ini, menurut Reuters. total portofolio Rusia untuk pesanan senjata saat ini lebih dari $ 50 miliar.
Anonymous
Anonymous

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment