Pantaskah presiden kedua Indonesia, Soeharto, Diangkat sebagai pahlawan nasional?

Pantaskah presiden kedua Indonesia, Soeharto, Diangkat sebagai pahlawan nasional? May 23, 2016 at 06:26PM http://youtu.be/g58XEW9efH4 Pantaskah presiden kedua Indonesia, Soeharto, Diangkat sebagai pahlawan nasional? Jakarta – Partai Gerindra mendukung rekomendasi Partai Golkar untuk menjadikan presiden kedua Indonesia, Soeharto, sebagai pahlawan nasional. Rekomendasi itu menjadi keputusan Golkar sebelum menutup Musyawarah Nasional Luar Biasa di Nusa Dua, Bali, beberapa hari lalu. Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, dukungan diberikan karena hubungan emosional Partai Gerindra dengan Soeharto, sebab pendiri Partai Gerindra, Prabowo Subianto dulu merupakan menantu sang Jenderal Besar. Prabowo Subianto menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, anak keempat Soeharto, pada Mei 1983, meski kini mereka tidak lagi bersama. “Kalau ada usulan mertuanya menjadi pahlawan ya mikul dhuwur mendem jero,” ujar Desmond di Jakarta. Mikul dhuwur mendem jero, peribahasa Jawa yang berarti menjunjung tinggi sesuatu yang positif dan memendam segala sesuatu yang negatif dari orangtua atau pemimpin. Desmond yang merupakan korban kekerasan tahun 1998, menolak wacara Soeharto sebagai pahlawan nasional. Mantan aktivis yang dulu diculik itu yakin, Soeharto diberi gelar atau tidak, tidak memengaruhi suara Gerindra. Desmond kini menjabat Wakil Ketua Komisi Hukum DPR. Pada tahun 1998, dia salah satu aktivis pro-demokrasi yang diculik di Lembaga Bantuan Hukum Nusantara, jelang Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat. Usul Golkar menjadikan Soeharto pahlawan nasional dinilai wajar oleh Desmond, sebab partai beringin tersebut merupakan anak kandung Soeharto. Desmon menganggap normal apabila nantinya Partai NasDem dan Hanura juga mendukung wacana ini. Hal tersebut, karenaKetua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Hanura Wiranto sebelumnya adalah kader Partai Golkar. “Kami melihat ini rasional. Jadi bukan asal mendukung,” ujar Desmond. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani berpendapat, Soeharto memiliki banyak catatan keberhasilan saat memimpin Indonesia, mulai dari memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 dan membendung laju inflasi akhir 1967-1968. Soeharto juga dinilai sukses menjalankan pembangunan nasional jangka pendek dan panjang sehingga dijuluki Bapak Pembangunan Nasional. “Banyak orang yang merasa mendapatkan negeri ini tambah baik di bawah Soeharto,” ujar Muzani.
Anonymous
Anonymous

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment