Bahaya! Perairan Natuna, Merupakan Medan Tempur Baru Bagi Indonesia China!

Bahaya! Perairan Natuna, Merupakan Medan Tempur Baru Bagi Indonesia China! June 22, 2016 at 01:31PM http://youtu.be/zICKLu5VlQM Bahaya! Perairan Natuna, Merupakan Medan Tempur Baru Bagi Indonesia China!? Indonesia dan China kembali bersitegang. Optimisme yang dibawa Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan sekembalinya dari melawat ke China April lalu, bahwa Indonesia-China sepakat menurunkan tensi di perairan Natuna, sirna seiring insiden terbaru antara kedua negara. Hari ini, Senin (20/6), China melayangkan protes kepada pemerintah Indonesia atas aksi penembakan terhadap kapal nelayan China di perairan Natuna. Negeri Tirai Bambu, meski mengakui kedaulatan Indonesia atas Natuna, menyebut insiden terjadi di wilayah perairan yang memiliki klaim tumpang-tindih. Insiden bermula ketika Kapal Perang TNI Angkatan Laut (KRI) Imam Bonjol-383 yang sedang berpatroli pada Jumat pekan lalu, 17 Juni, menerima laporan intai udara maritim bahwa ada 12 kapal ikan asing sedang mencuri ikan di Natuna. KRI Imam Bonjol di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat lantas bergerak mendekati kedua belas kapal tersebut. Namun saat didekati, kapal-kapal itu kabur. KRI Imam Bonjol pun memburu kapal-kapal tersebut dan melepas tembakan peringatan. Dari sejumlah tembakan, satu mengenai kapal berbendera China dengan nomor lambung 19038. Tembakan itu, menurut China, melukai satu nelayan mereka. Pemerintah China pun mendesak Indonesia untuk tak mengambil tindakan yang dapat memperumit Indonesia. Perairan Natuna di barat daya Kalimantan selama ini memang kerap menjadi ‘medan perang’ Indonesia dan China. Wilayah yang berhadapan dengan Laut China Selatan itu menyimpan catatan deretan insiden antara kapal kedua negara. Perang urat syaraf mengikuti tiap insiden yang terjadi. Hari ini misalnya, kala pemerintah China melempar protes, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti memuji sikap tegas TNI AL menembak kapal China. “Jalesveva Jayamahe,” kata Susi menyerukan slogan TNI AL melalui akun Twitter-nya. Bahasa Sanskerta itu memiliki arti, “Di lautan kita jaya.” “TNI AL sudah betul menjaga kedaulatan laut kita (Indonesia) beserta isinya. Penembakan itu pasti sudah sesuai prosedur,” ujar Susi. Mei lalu, Menteri Susi menegaskan sumber daya yang terkandung di Laut Natuna ialah milik Indonesia. Oleh sebab itu pihak asing yang melanggar kedaulatan wilayah itu bakal ditindak tegas. “Laut Natuna bukan milik kapal-kapal Thailand, Tiongkok, Vietnam, tapi milik kapal-kapal Indonesia,” kata Susi.
Anonymous
Anonymous

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment